Selasa, 22 September 2015

Tugas Agama MG



Pengertian Etika
Kata etika menurut etimologi berasal dari bahasa yunani yaitu ethos yang berarti karakter, watak kesusilaan atau adat kebiasaan di mana etika berhubungan erat dengan konsep individu atau kelompok sebagai alat penilai kebenaran atau evaluasi terhadap sesuatu yang telah dilakukan.          
Pengertian etika secara luas adalah suatu sikap seperti sopan santun atau aturan lainnya yang mengatur hubungan antara kelompok manusia yang beradab
Secara definitif banyak definisi tentang etika yang diberikan oleh ara ahli, diantaranya oleh Ahmad Amin. Beliau mengatakan etika adalah suatu ilmu yanng menjelaskan arti baik dan buruk, menerangkan apa yang seharusnya dilakukan oleh sebagian manusia keada lainnya, menyatakan tujuan yang harus dituju oleh manusia di dalam perbuatan mereka, dan menunjukkan jalan untuk melakukan apa yang harus diperbuat. Dari definisi tersebut dapat dipahami bahwa etika adalah suatu ilmu yang membahas tingkah laku manusia yang dilihat dari baik dan buruknya. Meskipun dalam pengertian yang sederhana istilah etika dan moral memiliki kesamaan makna, yaitu memiliki arti adat kebiasaan dan berkaitan dengan nilai baik dan buruknya mansuia, tetapi jika diteliti secaa cermat kedua istilah tersebut memiliki nuansa makna yang berbeda.
Istilah etika tidak dihubungakan dengan sifat perbuatan manusianya atau perbuatan susila itu sendiri, tetapi istilah etika berkaitan dengan ihwal pemberian tanggapan-tanggapan kesusilaan secara kritis. Dengan kata lain, etika dipandang sebagai filsafat atau pemikiran kritismendasar tentang ajaan-ajaan dan pandangan moral. Etika dipandang sebagai ilmu untuk memahami mengapa kita harus mengikuti ajaran moral tertentu atau bagaimana kita dapat mengambil sikap yang bertanggung jawab ketika berhadapan dengan berbagai ajaran moal.

Pengetian Moral


 Pengertian Akhlak                                                                          
Pada hakikatnya akhlak adalah suatu kondisis atau sifat yang telah meresap dalam jiwa dan menjadi kepribadian hingga dari situ timbullah berbagai macam perbuatan dengan cara spontandan mudah tanpa dibuat-buat dan tanpa memerlukan pemikiran. Adapun menurut imam Al Ghazali akhlak adalah sifat yang melekat pada jiwa seseorang yang menciptakan pribadi yang ia miliki menurut sebagian ulama lain akhlak ialah sifat yang ada pada jiwa seseorang dan sifat tersebut akan muncul disetiap kali ia bertindak karena sudah menjadi kebiasaan.
 Akhlak mempunyai beberapa karakteristik yaitu
1.    Kebaikannya bersifat mutlak
2.    Menyeluruh, yaitu kebaikan yang terkandung di dalmnya merupakan kebaikan untuk seluruh umat di segala zaman dan semua tempat.
3.    Tetap, langgeng, dan mantap
4.    Merupakan kewajiban yang harus dipatuhi, yaitu kebaikan yang terkandung dalam akhlak islam merupakan hokum yang harus dilaksanakna sehingga ada sanksi hokum tertentu bagi orang yang tidak melaksanakannnya
5.    Pengawasan yang menyeluruh.
Karena akhlak al-quran bersumber dari Tuhan, pengaruhnya lebih kuat dari akhlak ciptaan manusia. Seseorang tidak akan berani melarangnya, dan harus bertobat bagi yang melakukannya. Inilah mengapa disebut agama merupakan pengawas yang kuat. Pengawas lainnya adlah hati nurani yang hidup didasarkan agama dan akal sehat yang dibimbing oleh agama.

 Tolak Ukur Akhlak Baik dan Buruk
Mempersoalkan baik dan buruk pada perbuatan manusia maka ukuran karakternya selalu dinamis dan sulit dipecahkan. Namun karakter baik dan buruk perbuatan manusia dapat diukur menurut fitrah manusia. Kenyataan yang ada dalam kehidupan, bahwa ada beda pendapat yang dalam melihat baik dan buruk, tapi pada suatu ssaat dia melihatnya itu baik dan sebaliknya.
Manusia dapat terpengaruh oleh adat istiadaat golongan dan bangsanya. Mereka melakukan suatu perbuatan dan menjauhi perbuatan lainnya. Kekuatan member hokum kepada sesuatu belum tumbuh begitu rupa, sehingga ia mengikuti kebanyakan perbuatan yang mereka lakukan.



Jenis-jenis Akhlak
Ada dua penggolongan akhlak secara garis besar yaitu akhlak mamudah (fadhillah) dan akhlak mazhmumah (qabihah). Disamping istilah tersebut Imam Al-Ghazali menggunakan istilah “munjiyat” untuk akhlak mahmudah dan “muhlikat” untuk akhlak mazhmumah. Di kalangan ahli tawauf terkenal dengan sisitem pembinaan mental, dengan istilahtakhalli, tahalli,dan tajalli.
Takhalli adalah mengosongkan atau membersihkan jiwa dari sifat-sifat tercela, karena sifat itulah yang dapat mengotori jiwa manusia. Tahalli adalah mengisi jiwa dengan sifat-sifat yang terpuji (mahmudah)
Jadi dalam rangka pembinaan mental, pensucian jiwa hingga dapat berada dekat dengan Tuhan, maka pertama kali yang dilakukan adalah pembersihan jiwa dari sifat-sifat yang tercela, setelah itu, jiwa yang bersih diisilah dengan sifat-sifat yang terpuji, hingga akhirnya sampailah pada tingkat yang berikutnya yang disebut dengan “tajalli” yaitu tersingkapnya tabir sehingga diperoleh rencana Nur Illahi. Akhlak mahmudah ialah segala macam sikap dan tingkah laku yang baik. Akhlak mazhmumah ialah segala macam sikap dan tingkah laku yang tercela. Akhlak mah,udah dilahirkan oleh sifat-sifat mahmudah yang tertanam di dalam jiwa manusia, demikian pula akhlak mazhmumah, dilahirkan oleh sifat-sifat mazhmumah. Oleh karena itu sikap dan tingkah laku yang lahir adalah merupakan cermin atau gambaran dari sifat batin.

Perbedaan Akhlak, Etika dan Moral
Dari ketiga aspek mengenai akhlak, moral dan etika, ternyata terdapat perbedaan yang paling mencolok. Pertama bahwa akhlak merupakan sifat manusia yang sudah ada sejak lahir baik itu sifat buruk maupun sifat baik yang berhubungan dengan allah swt. Lalu akhlak juga bersumber dari ajaran yang sudah ada didalam al-quran dan  sunnah – sunnnah.  Sehingga akhlak sering dikaitkan dengan hubungan manusia dengan allah swt. Lalu perbedaan yang kedua bahwa moral merupakan suatu interaksi sesame manusia yang didalamnya berisi tentang tindakan – tindakan baik itu tindakan terpuji ataupun tercela. Lalu akhlak juga merupakan ajaran yang bersumber dari nilai – nilai ataupun kesusilaan tentang baik atau buruk. Sehingga akhlak sering dikaitkan dengan hubungan manusia dengan manusia yang lain. Perbedaan yang terakhir adalah mengenai etika. Etika lebih menyangkut pautkan aturan kehidupan manusia dengan adat – istiadat atau kebiasaan lama yang sudah turun menurun diwariskan dan tetap dipertahankan.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar